Jenis Penyakit Yang Membutuhkan Transfusi Darah


Ada beberapa penyakit yang membutuhkan transfusi darah untuk mengisi kembali volume darah yang hilang. Selain itu, transfusi juga mungkin diperlukan karena tubuh tidak dapat membuat sel darah merah saat dibutuhkan. Contoh penyakit yang memerlukan donor darah adalah kanker atau hemofilia. Bentuk pengobatan ini disebut terapi transfusi.

Penyakit yang membutuhkan transfusi darah

Inilah jenis penyakit yang membutuhkan transfusi darah:

Anemia

Donor darah membantu mengatasi anemia karena merupakan sumber zat besi yang dapat diolah kembali oleh tubuh. Secara umum, transfusi sangat dianjurkan untuk pasien di ICU dengan kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter.

Efek setelah donor darah dapat meredakan gejala dengan sangat cepat. Namun, kondisi ini mungkin hanya membaik sementara, tergantung pada penyebab anemia.

Hemofilia

Donor darah diperlukan bagi penderita hemofilia untuk mengatasi kehilangan darah yang berlebihan. Hemofilia adalah penyakit langka di mana darah tidak membeku secara normal karena kekurangan protein pembekuan darah (faktor pembekuan).

Dengan kondisi ini, penderita hemofilia bisa mengalami pendarahan secara tiba-tiba. Selain itu, pendarahan selama operasi atau cedera bisa sangat serius.

Kanker

Pasien dengan jenis kanker tertentu mungkin juga memerlukan transfusi darah jika sumsum tulang mereka tidak menghasilkan cukup trombosit. Hal ini terkait dengan jangkauan terapi radiasi atau kemoterapi yang mereka jalani. Terapi ini dapat merusak sel-sel di sumsum tulang.

Selain itu, ada juga kanker yang menyebabkan anemia, bahkan sel darah merah yang rendah. Oleh karena itu, harus ada pendonor darah untuk mengatasinya. Contohnya adalah kanker yang berhubungan dengan sistem pencernaan, karena rentan terhadap pendarahan internal.

Penyakit Sel Sabit

Pada penyakit yang membutuhkan transfusi darah, tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengurangi risiko komplikasi. Selain itu, juga meredakan gejala anemia berat. Transfusi darah bahkan dapat mencegah stroke pertama pada anak-anak dengan penyakit sel sabit.

Penyakit Hati

Penting bagi penderita penyakit liver untuk mendapatkan donor darah. Oleh karena itu, orang dengan penyakit hati yang kronis dapat dengan mudah mengalami perdarahan. Biasanya, ketika seorang pasien dengan penyakit hati kehilangan banyak darah, dokter akan mencari tahu dari mana asalnya.

Infeksi serius lainnya juga dapat menyebabkan tubuh seseorang berhenti memproduksi darah. Ini menyebabkan infeksi serius, termasuk penyakit yang membutuhkan donor darah.