Kadangkala Cinta Memanglah Bagus, Cinta Merupakan Satu Tetapi Kepercayaan Yang Berbeda

Sedang banyak orang berasumsi, kalau tiap orang itu wajib menikah. Pada akhirnya orang itu wajib menikah, serta mempunyai anak. Sebab itu merupakan benang merah kehidupan. Itu merupakan suatu keharusan di dalam hidup. Yang wajib dijalani oleh tiap orang. Alhasil bila terdapat orang yang memilah buat tidak menikah, terdapat yang berkata kalau itu merupakan suatu sumpah, ataupun merupakan perihal yang tidak bagus. Hidupnya hendak sulit serta hendak memperoleh banyak kecelakaan. Terdapat sebagian orang sedang beriktikad perihal itu.

Kadangkala Cinta Memanglah Bagus, Cinta Merupakan Satu Tetapi Kepercayaan Yang Berbeda

Merasa jengkel, mengapa agama yang dikatakan bagus, yang dibilang kasih, yang dibilang merupakan perihal yang bersih, justru merelaikan 2 orang yang mempunyai hasrat yang bagus. Yang mempunyai cinta yang satu serta mau menyatukannya dalam suatu perkawinan. Tetapi agama, yang dikatakan bagus, serta bersih itu, justru jadi hambatan hendak seluruh itu. Jadi pemisah serta perusak ikatan antara kedua orang itu. Apakah sedang layak agama dikatakan perihal yang bagus, mempunyai hasrat yang bagus. Agama itu bersih serta kasih? Disini banyak orang yang terbuat bimbang.

Serta seperti itu yang terjalin. Banyak orang hadapi perihal itu. Serta dapat saja antara kamu pembaca pula sempat hadapi perihal itu, ataupun lagi hadapi perihal itu. Serta itu alami saja. Serta kamu tidak butuh berduka, ataupun berkecil batin sebab perihal itu. Pilu bisa, kecewa bisa, tetapi janganlah sangat lama, janganlah sangat larut. Kamu juga wajib bangun serta berdiri. Berjalan lagi. Janganlah sebab perihal itu, membuat tahap kamu terhambat serta jadi kehabisan antusias hidup. Memanglah bila perihal itu terjalin rasanya batin itu membuat batin amat sakit serta terluka. Tetapi betul realitas wajib kita hadapi.

Kita wajib menghadapinya dengan luas dada serta dapat seluruh itu. Ambil bagian positifnya. Serta bukan berarti cinta yang berlainan kepercayaan tidak dapat berjalan, tidak dapat satu. Bisa- bisa saja. Tetapi memanglah resikonya lebih besar. Kamu wajib sedia buat bertempur serta berjuang. Hendak terdapat banyak gelombang permasalahan di depan. Tetapi jika kamu berdua sedia buat itu, betul silahkan. Tetapi jika kamu rasanya tidak dapat, tidak sanggup, janganlah dipaksakan mulai dini. Saat sebelum rasa sakitnya terus menjadi dalam serta terus menjadi susah buat dipulihkan.

Perbandingan Orang Banyak Yang Beretika Serta Tidak Mempunyai Etika

Terdapat kalanya orang dapat amat ramah, terdapat kalanya orang dapat amat bagus, serta santun. Alhasil ia dapat amat enggan pada orang lain. Tetapi dikala orang itu tidak direspon bagus. Betul meski tidak di reaksi bagus, orang lain tidak melaksanakan perihal seragam. Tetapi paling tidak janganlah mengganggu, ataupun melaksanakan sebagian tindakan yang tidak santun, yang dapat menyinggung orang itu. Semacam dikala terdapat orang menyapa kamu, serta kamu tidak sapaan balik. Betul telah. Tidak apa- apa. Tetapi janganlah telah tidak menyapa, justru kamu melaksanakan sebagian aksi ataupun tindakan yang menyinggung orang itu.

Perbandingan Orang Banyak Yang Beretika Serta Tidak Mempunyai Etika

Misalnya kamu membuat kotor pas disamping orang itu. Kamu melontarkan kotor di sisi orang itu. Apakah itu santun? Pasti tidak. Kamu juga tentu tidak mau diperlakukan semacam itu. Jika sedemikian itu, janganlah berlagak semacam itu. Sebab itu cuma hendak membuat kamu nampak bego, serta nampak orang tidak berakal. Bisa jadi kamu merasa kamu di atas angin, kamu mempunyai daya, kamu mempunyai power. Kamu mempunyai duit, alhasil dapat menanggulangi apapun permasalahan. Watak sombong itu dapat menjatuhkanmu pula. Kamu berasumsi dengan duit kamu dapat membeli durasi orang, atensi orang, serta kepatuhan seorang.
Tetapi itu tidak legal. Bila kamu betul- betul banyak, kamu betul- betul mempunyai power, kamu tidak hendak melaksanakan itu. Kamu tidak hendak berlagak semacam itu. Orang yang banyak beneran, merupakan orang yang hendak melembut, serta terus menjadi merendah. Ia hendak berlagak apa terdapatnya. Bukan justru sombong serta menghambur- hamburkan duit, serta memperlihatkan harta mereka biar orang melihatnya. Biar orang respek padanya. Tetapi itu berlainan. Orang cuma hendak khawatir, bukan enggan.
Serta kamu hendak merasakan serta hadapi nya sendiri. Orang yang banyak raya, tetapi tidak mempunyai etika, orang hendak menghormatinya sebab terdapat perasaan khawatir. Serta bila orang itu telah tidak banyak lagi, hingga orang lain tidak hendak segan lagi padamu. Tetapi jika orang banyak raya beretika, ingin ia jatuh sekalipun, orang hendak senantiasa enggan, hendak senantiasa meluhurkan.

Banyak Orang Yang Menjadi Seenaknya Saat Kita Bersikap Baik

Tentu saja semua orang ingin diperlakukan baik, ingin direspon baik. Siapa sih yang ingin dikasarin. Siapa sih yang tidak ingin dihargai? Pasti semua ingin dihargai. Tapi ada beberapa alasan yang membuat orang kadang menjadi malas untuk bersikap baik atau menghargai orang lain. Bukan karena mereka tidak memiliki etika. Atau bukan karena mereka sombong dan tidak memiliki hati. Tapi kadang ada beberapa orang menjadi enggan untuk bersikap baik karena pengalaman mereka, saat mereka bersikap baik kepada orang, orang-orang tersebut malah menjadi tidak tahu diri.  

Banyak Orang Yang Menjadi Seenaknya Saat Kita Bersikap Baik

Orang-orang tersebut malah menjadi tidak tahu diri dan melakukan suka-suka hati mereka. Dan itulah yang membuat orang-orang ini menjadi malas untuk terus bersikap baik pada orang lain. Dan kalian mungkin pernah mengalaminya, atau memiliki pemikiran yang serupa. Dimana kalian sudah tahu, harusnya bersikap baik. Dan tahu bagaimana untuk bersikap baik. Tapi kalian teringat akan momen dimana kalian sudah bersikap baik kepada orang, tapi mereka malah menjadi seenaknya pada kita. Sehingga kita berubah pikiran. 

Dan akhirnya kita bersikap datar, atau bahkan cenderung bersikap acuh tak acuh. Ada perasaan trauma di balik sikap acuh seseorang. Memprihatinkan memang. Tapi bukan berarti sikap seperti itu dibenarkan. Memang pasti akan sedih dan kecewa saat kita sudah bersikap baik, tapi orang yang menerima perlakuan baik kita malah menjadi melonjak dan tidak tahu diri. Ini yang bahaya. Tapi bukan berarti itu membuat kita menjadi tidak akan bersikap baik lagi di kemudian hari. Tidak semua orang seperti itu. Meskipun memang sebagian besar orang-orang bersikap seperti itu. 

Tapi ingatlah tidak semua orang begitu. Dan jangan menjadikan pengalaman buruk kalian, membuat kalian berhenti bersikap baik dan hormat kepada orang lain. Jadikan itu sebagai pembelajaran. Dan kalian perlu mengajarkan pada diri anda sendiri juga untuk saat bersikap baik kepada orang lain, sebaiknya kita tidak menaruh ekspektasi. Sehingga saat terjadi hal yang tidak diinginkan, kita tidak akan merasa begitu sakit hati atau kecewa. Karena kalian memang tidak berharap apa-apa.

Tidak Sedikit Orang Yang Mempercayai Bahwa Ada Tuhan Lain Selain Tuhan Yang Maha Esa

Di dunia ini, sudah dikenalkan dengan beberapa agama. Dari zaman dulu sampai sekarang, ada beragam kepercayaan yang dibawa dan diperkenalkan oleh orang-orang. Dan ada beberapa orang yang membuat kepercayaan sendiri, bahkan ada beberapa orang yang mengakui dirinya sebagai dewa, sebagai Tuhan. Sehingga dia bisa memberikan berkat, bisa memberikan kesembuhan dan apa saja. Sehingga banyak orang menyembahnya. Terdengar konyol, tapi ada saja yang percaya, dan ada saja yang melakukannya. 

Tidak Sedikit Orang Yang Mempercayai Bahwa Ada Tuhan Lain Selain Tuhan Yang Maha Esa

Tidak bisa kita larang, karena setiap orang memiliki keyakinannya masing-masing. Setiap orang memiliki hak mereka untuk memilih mana yang akan dia anut dan mana yang akan dia percayai. Dan ada banyak orang bisa dengan mudah di cuci otak, dan diberikan stigma stigma yang berbeda dengan pada umumnya. Dan mereka bisa membuat mereka mudah menjadi percaya. Dan untuk beberapa orang yang memiliki pendidikan yang rendah, atau memiliki iman yang kurang. Pasti akan mudah terpengaruh dan mempercayainya. 

Sehingga semakin banyak oknum yang menggunakan momen ini, kesempatan ini untuk melakukan aksi mereka. Untuk mendapatkan masa, mendapatkan pengikut. Dan itu bisa membuat mereka semakin kaya dan terkenal. Ada banyak orang yang memiliki skill dalam berbicara, memiliki skill dalam meyakinkan orang-orang. Sehingga orang-orang bisa dengan mudah mempercayai bahwa dia adalah orang yang hebat dan terpilih. Sehingga tidak sedikit orang-orang yang menjadikan orang-orang itu, sebagai Tuhannya. 

Dan mereka percaya akan itu, mereka percaya akan segala hal yang dikatakan oleh orang tersebut, segala tindakan yang dia lakukan. Sehingga melayaninya menjadi sebuah kehormatan bagi mereka. Menjadi sebuah kehormatan bagi mereka untuk bisa melakukan sesuatu untuk Tuhan mereka. Dan mereka bisa rela memberikan apa saja, bahkan hidup mereka pada Tuhannya, untuk menyenangkan hati Tuhannya. Dan ini yang tidak baik. Banyak salah sambung. Banyak yang tidak benar. Dan hal yang seperti ini yang harus dipatahkan. Dan dihilangkan dari peredaran bumi.

Menyayangi Memakai Perasaan Tetapi Lakukan Itu Dengan Akal sehat Juga

Kerap orang terperangkap pada satu irama saja dikala lagi jatuh cinta ataupun dikala lagi menjalakan suatu ikatan percintaan. Tidak tahu cuma fokus pada logikanya, ataupun fokus pada perasaan. Serta kedua itu bukanlah bagus. Kita wajib memakai keduanya. Alhasil ikatan dapat berjalan bagus serta balance. Tidak berat sisi. Sebab ikatan percintaan itu dijalani oleh 2 orang kan, bukan satu orang. Bila berat sisi, berarti lebih bagus jalur sendiri saja. Sebab tidak terdapat manfaatnya pendamping kamu, bila tidak dinilai.

Menyayangi Memakai Perasaan Tetapi Lakukan Itu Dengan Akal sehat Juga

Itu mengapa, butuh buat mengikuti, menyambut. Janganlah cuma berkata, serta memohon. Sebab memerlukan penyeimbang. Kadangkala kita dapat memohon, tetapi terdapat waktunya kita butuh menyambut. Terdapat waktunya kita butuh mengikuti, serta terdapat waktunya kita wajib berbicara. Jadi tiap orang mempunyai peluang buat mengekspresikan dirinya. Mempunyai peluang buat mengatakan visi misinya, mengatakan isi kepalanya. Alhasil pendamping dapat paham apa maumu, apa keinginanmu, apa maksudmu serta gimana metode kamu berasumsi. Alhasil mereka ketahui wajib merespon semacam apa.

Mereka ketahui wajib berlagak semacam apa, serta gimana metode buat membiasakan buat menyeimbanginya. Itu yang terutama. Alhasil ikatan dapat berjalan dengan bagus serta mudah. Serta seperti itu intinya dari menyayangi. Dimana dikala kita dapat mengombinasikan akal sehat serta perasaan dapat berjalan berbarengan. Serta yang mengatur itu merupakan kepribadian abdi kita. Diri kita yang mengendalikan seluruh itu. Dikala kita dapat menahan diri, menata kepribadian abdi kita, hingga kita dapat menyeimbanginya. Sebab akal sehat serta perasaan itu bersama mempunyai kedudukan berarti dalam suatu ikatan.

Sangat memakai perasaan pula tidak segar, sebab hendak melukai salah satu pihak apalagi dapat melukai kedua pihak. Sedemikian itu pula dengan akal sehat, bila cuma terdapat akal sehat, hingga hendak lenyap rasa cinta. Serta ikatan kamu bukan lagi berjalan sebab terdapatnya rasa cinta tetapi kamu mengejar profit dari ikatan itu. Alhasil bila merasa tidak terdapat profit, hingga hendak dengan gampang seorang meninggalkan ataupun menyudahi ikatan itu. Sebab itu cinta itu memerlukan perasaan serta akal sehat.