Stimulan adalah golongan obat yang dapat merangsang susunan saraf pusat (SSP) untuk meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Berbagai jenis narkoba, sering disalahgunakan. Jadi simak penjelasan lengkap tentang manfaatnya, cara kerjanya, contoh obatnya, dan kemungkinan efek samping yang bisa terjadi akibat penyalahgunaan.
Penggunaan stimulan
Penggunaan stimulan dalam dosis tertentu dapat memberikan manfaat untuk mengobati kondisi medis, meningkatkan kinerja, dan untuk tujuan relaksasi.
Mengambil kelas yang merangsang ini membuat seseorang merasa lebih terjaga, fokus, waspada, percaya diri, dan energik.
Dalam dosis sedang, obat jenis ini dapat menciptakan perasaan gembira dan euforia, meningkatkan kemampuan fisik dan mental, serta mengurangi perasaan lelah akibat pekerjaan.
Bagaimana cara kerja stimulan?
Stimulan dapat meningkatkan zat kimia tertentu di otak, seperti dopamin dan norepinefrin. Setiap jenis stimulan memiliki cara kerja tersendiri untuk meningkatkan aktivitas susunan saraf pusat. Jenis Stimulan Jenis dan contoh perangsang antara lain:
- Amfetamin (Adderall, Vyvanse), stimulan yang dapat meningkatkan energi, euforia, libido, dan kognisi.
- Metamfetamin (Deoxyn), stimulan sistem saraf pusat yang berkontribusi pada kontrol impuls dan hiperaktif. Jenis obat ini diresepkan untuk mengobati ADHD.
- Methylphenidate (Ritalin, Concerta), stimulan yang menyebabkan peningkatan kadar dopamin dan norepinefrin.
Efek Samping Penyalahgunaan Stimulan
Menggunakan stimulan dalam dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan overstimulasi. Selain itu, sebuah jurnal menyatakan bahwa penggunaan stimulan jangka panjang dapat meningkatkan risiko stroke dan infark miokard dan efek kardiovaskular lainnya. Karena obat ini dapat merangsang psikomotor, penyalahgunaan stimulan juga sering terjadi.
Stimulan yang disalahgunakan biasanya digunakan dengan cara dihirup, ditelan, dihirup, atau disuntikkan dan tergolong obat-obatan terlarang (narkotika).
Untuk mencegah penyalahgunaan, pemberian obat-obatan atau perangsang harus dengan resep dokter. Pasalnya, jika dikonsumsi sembarangan, seseorang berisiko mengalami efek samping, kecanduan bahkan overdosis.
Melalui konsultasi, dokter akan membantu menentukan jenis dan dosis yang tepat. Dengan cara ini efek samping dapat dihindari.
Tanyakan juga tentang obat apa pun yang sedang Anda konsumsi, termasuk herbal atau suplemen. Hal ini karena mengonsumsi stimulan bersama dengan obat lain dapat menyebabkan interaksi obat yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.