Sang penyerang Uruguay yakni Luis Suarez yang kini dengan terus menerus menikamti kariernya yang cukup gemilang itu dengan bersama klub klub yang pernah diperkuat olehnya , Luis yang telah memngungkapkan apa rahasianya
Pesepakbola dengan memiliki usia 34 tahun itu yang telah diaggap salah satu striker murni dan termain di generasinya , dirinya yang sudah membuat 400 kali gol pada sepanjang kariernya untuk tim tim seperi Liverpool . Barcelona , Ajax hingga klubnya yang sekarang ini yaitu Atletico Madrid
Dengan berbagai mendali juara pun berhasil diraih oleh Suarez , serta El Postolero memenangkan Liga Belanda dan juga Piala KNVB dengan bersama Ajax , setelah itu Piala Liga Inggris yang diraih dengan bersama Liverpool , serta memenangi 13 kali titel saat berkostum Barcelona dan terakhirnya termasuk saat sedang memenangi teble pada sejak 2015 yang lalu
Luis Suarez yang telah bergabung dengan Atletico pada sejak musim panas yang lalu usai enam tahun yang sukses dengan bersama Barca , dirnya yang sudah membekukan 16 kali gol dalam 19 pertandingan di LaLiga untuk membawa Los Rojiblancos menjadi pemimpin klasmen sekaligus juga membuka peluang juara untuk pertama kalinya sejak tahun 2014
Luis juga yang telah mengakti jika kesuksean yang didapatkan oleh dirinya itu tidak bisa lepas dari karakternya yang keras kepala , Luis yang pantang menyerah sebelum mencapai tujuannya
” Saya adalah salah satu pemain yang memiliki karakterisik yang cukup keras kepala , kata Luis kepada ESPN , pada saat aku mecoba salah satu hal , dua , tiga hingga keempat kalinya jika itu tetap tidak berhasil, maka aku bukanlan salah satu bagian dari mereka yang lantar terpuruk dan yang akan lenyap
” saya yang secara terus menerus akan berusaha dengan sekeras mungkin , dikarenakan aku yang selalu saja seperti itu sejak aku masih anak anak :” sambungannya
” Aku yang sangat sering di kritik pada saat saya sedang berusia 18 tahun serta pelatih pelatih yang pernah aku punya sepetit pelatih Suarez nacional pada 2005/2006 yakni Martin Lasarte , paltih itu yang pernah mengatakan kepada saya , ” jangan melihat gol yang dibobolkan oleh anak yang berusia 18 tahun , sekalipun dirinya melewatkan hingga tujuh atau delapan kali , fokus saja pada fakta jika dia yang masih mencoba untuk ketiga kalinya ataupun keempat kalinya ”